"Melayani dengan Baik, Profesional dan Akuntabel" Kritik, saran, dan pertanyaan bisa lewat email sungkaijaya01@gmail.com / Facebook KUA Sungkai Jaya
Pelayanan pada KUA Sungkai Jaya meliputi Bimbingan Perkawinan, Pencatatan Nikah, Rekomendasi Nikah, Keterangan Belum Menikah, Rekomendasi Haji, Keterangan Mahrom, Duplikat Buku Nikah, Legalisasi Buku Nikah, Pembuatan Akta Ikrar Wakaf (AIW), Sertifikat Mualaf, Konsultasi Masalah Keluarga, SK Pengurus Masjid dan masalah keagamaan lainnya.

Jumat, 19 Oktober 2018

Peringati Hari Santri, Pegawai KUA Sungkai Jaya Lakukan Kerja Bakti

Kerja Bakti Hari Santri 2018 di Masjid Miftahul Jannah
HARI ini, Jum’at, 19 Oktober 2018 pegawai KUA Sungkai Jaya melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan kantor dan masjid sekitar kantor KUA, yaitu masjid Miftahul Jannah. Seluruh pegawai yang terdiri dari Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh Agama Islam, Penyuluh Agama Honorer dan pegawai Tenaga Kerja Sukarela turun langsung membersihkan sampah-sampah. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Tahun ini adalah tahun ketiga peringatan Hari Santri Nasional. Peringatan HSN pertama kali ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dengan Keputusan Presiden (Keppres) No. 22 Tahun 2015. Pada peringatan HSN kali ini mengambil tema “Bersama Santri, Damailah Negeri.”. Dengan tema itu diharapkan santri bisa menebar kedamaian di seluruh negeri dan bisa merekatkan serta menjaga persatuan sesama anak bangsa.

Kamis, 11 Oktober 2018

Siapkan 4 Hal Ini Sebelum Memasuki Kehidupan Rumah Tangga

Islamidia.com
BERUMAHTANGGA bisa diibaratkan seperti mengarungi lautan yang sangat jauh dan luas. Segala sesuatunya bisa saja terjadi diluar perkiraan. Bisa saja diperjalanan terjadi hujan badai, ombak tinggi, kapal bocor dan sebagainya. Begitupun dengan perkawinan, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, karena itu perlu menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya ketika akan menjalani kehidupan rumahtangga. Berikut ini adalah emapat hal yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin (catin):

1. Persiapan Kesehatan
Persiapan kesehatan dilakukan dengan memeriksa kesehatan catin, yang tujuannya untuk mengetahui masalah kesehatan yang dimiliki calon pasangan, baik pemeriksaan yang umum maupun yang berkaitan dengan penyakit yang dapat diturunkan. Pemeriksaan yang umum misalnya pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan darah. Pemeriksaan beberapa penyakit yang bisa diturunkan misalnya Alergi, Asma, Thalasemia, Hepatitis B, HIV/AIDS. Maka penting juga bagi cain untuk melakukan imunisasi seperti Tetatus Toxoid (TT), Hepatisis B, Mumps Measles Rubela (MMR), Cacar air dan Human Papiloma Virus (HPV) virus penyebab kanker leher rahim.

Kamis, 04 Oktober 2018

Khutbah Jumat: Berprasangka Baik Bila Musibah Terjadi

Ilustrasi: Tribunnews.com
اَلْحَمْدُ لِلهِ الدي . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُهُ.  فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ . اِتَّقُوْ اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.بسم الله الرحمن الرحيمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
Jamaah jumat rahimakumullah. Tahun ini setidaknya kita mendapatkan dua kabar duka dari saudara-saudara kita yang terkena gempa di Lombok dan Gempa-Tsunami di Sulewesi Tengah, tepatnya di Palu, Donggala dan sekitarnya. Maka mari kita berdoa semoga mereka cepat mendapat pemulihan, dan akan lebih baik kalau kita bisa membantu mereka dengan harta atau apapun yang diperlukan oleh mereka. Selain itu setiap kali kita mendengar kabar duka atau musibah, janganlah kita mudah berprasangka buruk kepada korban gempa. Misalnya kita mengatakan mereka ditimpa bencana pasti karena mereka melakukan banyak kemaksiatan dan sebagainya, karena itu kemudian Allah memberi adzab kepada mereka. Padahal urusan ghaib semacam itu hanya Allah yang tahu, bisa benar bisa juga tidak. Maka jangan mudah mengatakan bahwa musibah yang menimpa orang lain adalah sebagai hukuman dari-Nya. Dan jangan menganggap kebebasan kita dari musibah adalah bukti bahwa kita orang baik yang sedikit dosa dan kesalahan. Boleh jadi—seperti sabda Nabi—orang yang sedang mendapat musibah adalah orang-orang yang justru dicintai-Nya dan akan diangkat derajatnya. Wallahu a'lam.

Maka ketika ada musibah yang menimpa kita, kita segera instrospeksi diri, jangan-jangan selama ini kita banyak melakukan dosa dan kesalahan. Tetapi  sebaliknya, jika musibah terjadi pada orang lain seperti yang terjadi di Lombok dan Sulawesi, alangkah baiknya kita menjaga lisan kita untuk tidak gampang menuduh dengan prasangka yang negatif kepada korban gempa, tsunami ataupun musibah lainnya. Karena kita sebagai orang yang beriman diperintahkan oleh Allah untuk tidak mudah su’udzan, berprasangka buruk, baik berprasangka buruk kepada orang lain, maupun berprasangka buruk kepada Allah. Karena prasangka buruk ini selain bisa merusak ketenangan jiwa, bisa mengakibatkan saling curiga dan tidak percaya, bisa merusak keharmonisan antar sesama, kita diperintahkan menjauhi prasangka juga karena berprasangka buruk adalah termasuk perbuatan dosa. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah olehmu kebanyakan prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” (Alhujurat: 12).